BAB I
PENDAHULUAN
INTRODUCTION
LATAR BELAKANG MASALAH
PROBLEM BACKGROUND
Meditasi telah menjadi praktik yang semakin populer di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Dalam konteks mental dan kesehatan mental, meditasi dianggap sebagai cara yang efektif untuk mencapai keseimbangan mental. Vihara Dhammadipa Arama, yang terletak di Batu, Jawa Timur, adalah tempat di mana individu menyediakan ruang untuk meditasi dan refleksi diri. Terhadap latar belakang ini, meditasi dianggap sebagai bentuk praktik spiritual dan mental yang menjadi pusat perhatian, di mana pengalaman pribadi seseorang selama proses meditasi diperhatikan untuk memahami perasaan serta perubahan yang dialami. Selanjutnya, penelitian ini ingin mengetahui dampak dari pengalaman meditasi terhadap keseimbangan mental, termasuk ketenangan emosi dan kemampuan menghadapi stres. Lokasi penelitian, yaitu Vihara Dhammadipa Arama, memberikan latar belakang budaya dan spiritual yang khas.1
Meditation has become an increasingly popular practice in various parts of the world, including Indonesia. In the context of mental health and mental health, meditation is considered an effective way to achieve mental balance. Dhammadipa Arama Temple, located in Batu, East Java, is a place where individuals provide a space for meditation and self-reflection. Against this background, meditation is considered a form of spiritual and mental practice that takes center stage, where a person's personal experience during the meditation process is considered to understand the feelings and changes experienced. Furthermore, this study wanted to find out the impact of the meditation experience on mental balance, including emotional calmness and the ability to cope with stress. The research site, the Dhammadipa Arama Temple, provides a distinctive cultural and spiritual background.1
Praktek Meditasi di Vihara Dhammadipa Arama tidak hanya terbatas pada aspek spiritual, tetapi juga mencakup aspek psikologis yang penting. Banyak orang datang ke vihara ini dengan harapan menenangkan dan mengatasi berbagai masalah psikologis yang mereka hadapi. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana pengalaman meditasi mempengaruhi keseimbangan mental. Kebutuhan untuk meneliti hubungan antara meditasi dan keseimbangan mental dalam konteks spiritual tertentu. Meditasi memiliki banyak manfaat bagi kesehatan mental, tetapi pengalaman seseorang dalam bermeditasi bisa berbeda-beda dan dipengaruhi oleh lingkungan serta budaya di mana aktivitas tersebut dilakukan.2 Vihara Dhammadipa Arama, yang memiliki nilai-nilai spiritual yang dalam, menjadi tempat yang cocok untuk memahami bagaimana meditasi mempengaruhi kesehatan mental. Penelitian ini tertuju kepada masyarakat di daerah Batu, dengan tujuan untuk memperdalam pemahaman tentang dampak meditasi terhadap kesehatan mental, serta mendorong kesadaran akan pentingnya bermeditasi dalam kehidupan sehari-hari.
The practice of Meditation in the Dhá'em Temple is not only limited to the spiritual aspect, but also includes the important psychological aspect. Many people come to this temple in the hope of calming down and overcoming the various psychological problems they face. Therefore, it is important to understand how the experience of meditation affects mental balance.The need to examine the relationship between meditation and mental balance in a specific spiritual context. Meditation has many benefits for mental health, but a person's experience of meditation can vary and be influenced by the environment and culture in which the activity is performed.2Dhammadipa Arama Temple, which has deep spiritual values, is a great place to understand how meditation affects mental health. This research is aimed at the people in the Batu area, with the aim of deepening understanding of the impact of meditation on mental health, as well as encouraging awareness of the importance of meditation in daily life.
Motivasi peneliti memilih judul ini karena berasal dari keinginan untuk mengeksplorasi lebih dalam tentang kontribusi meditasi terhadap kesejahteraan psikologis seseorang, terutama ketika berhadapan dengan tantangan modern yang sering memicu stres dan kecemasan. Dengan meningkatnya ketertarikan masyarakat pada praktik meditasi sebagai sarana untuk mencapai ketenangan dan keseimbangan mental, penting untuk memahami bagaimana pengalaman meditasi yang dilakukan dalam konteks spiritual yang mendalam dapat memberikan efek positif. Vihara Dhammadipa Arama, sebagai lokasi yang mendukung praktik meditasi, menyediakan keadaan yang tepat untuk mengeksplorasi pengalaman individu dan implikasinya pada kesehatan mental. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berarti terhadap literatur yang ada, sekaligus mendorong masyarakat untuk lebih menghargai dan memanfaatkan meditasi sebagai cara untuk mencapai keseimbangan mental yang lebih baik. Keseimbangan mental adalah penyakit di mana seorang individu dapat mengelola emosi, pikiran, dan tindakan mereka dengan baik. Dalam dunia pencetakan yang semakin kompleks dan lengkap, keseimbangan mental sangat penting. Studi ini meneliti bagaimana meditasi dapat berkontribusi untuk mencapai keseimbangan intelektual, terutama di kalangan praktisi Vihara Dhammadipa Arama.3
The researcher's motivation for choosing this title stemsfrom a desire to explore more deeply about meditation's contribution to one's psychological well-being, especially when dealing with modern challenges that often trigger stress and anxiety. With the increasing public interest in the practice of meditation as a means of achieving mental calm and balance, it is important to understand how the experience of meditation performed in a deep spiritual context can have a positive effect. The Dhammadipa Aagama Vihara, as a location that supports the practice of meditation, provides the right setting to explore individual experiences and their implications on mental health. Through this research, it is hoped that it can make a meaningful contribution to the existing literature, as well as encourage people to better appreciate and utilize meditation as a way to achieve better mental balance.Mental balance is a disease in which an individual can manage their emotions, thoughts, and actions well. In an increasingly complex and complete world of printing, mental balance is essential. This study examines how meditation can contribute to achieving intellectual balance, especially among practitioners of Vihara Dhammadipa Arama.3
Mencakup berbagai elemen yang saling berhubungan, yaitu perbedaan pengalaman meditasi tiap individu, pengaruh lingkungan spiritual terhadap stabilitas mental, dan kekurangan pemahaman masyarakat tentang kegunaan meditasi. Pertama, variasi pengalaman meditasi yang ada di antara orang-orang dapat menyulitkan untuk mengukur dan menarik kesimpulan umum mengenai dampak positifnya pada kesehatan mental. Selain itu, meskipun Vihara Dhammadipa Arama menawarkan lingkungan yang mendukung untuk latihan meditasi, tidak semua orang akan mengalami manfaat yang serupa, bergantung pada latar belakang serta pandangan mereka terhadap meditasi. Terakhir, meski terdapat dorongan yang besar untuk meneliti hubungan antara meditasi dan keseimbangan mental, masih ada hambatan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya praktik ini, serta bagaimana pengalaman meditasi dapat memberikan kontribusi terhadap kesehatan mental yang lebih baik. Oleh karena itu, studi ini berusaha untuk mengatasi permasalahan tersebut dan menyajikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai keterkaitan antara meditasi dan keseimbangan mental di konteks lokal.4
It includes various interrelated elements, namely the differences in each individual's meditation experience, the influence of the spiritual environment on mental stability, and the lack of public understanding of the usefulness of meditation. First, the variety of meditation experiences that exist among people can make it difficult to gauge and draw general conclusions about its positive impact on mental health. Additionally, although Dhammadipa Arama Vihara offers a supportive environment for meditation practice, not everyone will experience similar benefits, depending on their background as well as their views on meditation. Finally, while there is a great push to research the relationship between meditation and mental balance, there are still barriers to raising public awareness of the importance of this practice, as well as how the experience of meditation can contribute to better mental health. Therefore, this study seeks to address these issues and present a deeper understanding of the relationship between meditation and mental balance in a local context. 4
Untuk memastikan bahwa penelitian ini layak untuk dikaji secara akademik, penting untuk menyoroti aspek kebaruan yang dimilikinya.
To ensure that this research is worthy of academic study, it is important to highlight the novelty aspects it has.
Penelitian ini menawarkan kontribusi orisinal yang tercermin dalam beberapa hal berikut. Penelitian ini memiliki kebaruan (novelty) yang dapat dilihat dari beberapa aspek. Pertama, secara referensial, masih sangat sedikit kajian akademik yang secara khusus menyoroti praktik meditasi yang sangat berpengaruh pada keseimbangan mental di Vihara Dhammadipa Arama, Batu, sehingga penelitian ini mengisi kekosongan literatur yang ada. Kedua, dari sisi pendekatan, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang menekankan pada pemahaman mendalam terhadap konteks pemahaman meditasi dan praktiknya, dengan melibatkan observasi langsung, wawancara dengan pihak vihara dan umat, seta analisis studi kasus secara kontekstual, sehingga memungkinkan penelusuran data secara rinci, menyeluruh, dan relevan terhadap realistis masyarakat. Dengan demikian, peneliti dapat memberikan kontribusi konkret upaya pendokumentasian praktik kemeditasian dalam budaya yang beragam di Indonesia.5
This research offers original contributions that are reflected in the following points. This research has novelty that can be seen from several aspects. First, referentially, there are still very few academic studies that specifically highlight the practice of meditation that has a great effect on mental balance at Dhammadipa Arama Temple, Batu, so this study fillsthe gap in existing literature. Second, in terms of approach, this study uses a qualitative approach that emphasizes a deep understanding of the context of meditation understanding and its practice, by involving direct observation, interviews with the monastery and the devotees, as well as contextual case study analysis, so as to allow for detailed, comprehensive, and relevant data tracing to the realism of society. Thus, researchers can make a concrete contribution to efforts to document the practice of meditation in the culture that is practiced in Indonesia.5
Rumusan Masalah
Problem Formulation
Berangkat dari latar belakang yang sudah tertera diatas, agar pembahasan dalam penelitian ini tidak melebar terhadap pembahasan yang lain, maka perlu adanya beberapa perumusan masalah yang akan diteliti, yaitu sebagai berikut :
Departing from the background that has been stated above, so that the discussion in this study does not widen into other discussions, it is necessary to have several formulations of the problem to be researched, namely the following:
Bagaimana pengalaman meditasi yang dialami oleh para praktisi di Vihara Dhammadipa Arama, Batu?
What is the meditation experience experienced by practitioners at Dhammadipa Arama Temple, Batu?
Apa saja implikasi dari pengalaman meditasi tersebut terhadap keseimbangan mental para praktisi?
What are the implications of the meditation experience on the mental balance of the practitioners?
Tujuan Penelitian
Research Objectives
Berdasarkan rumusan masalah diatas , maka tujuan penelitian ini adalah:
Based on the formulation of the problem above, the objectives of this research are:
Untuk menganalisis pengalaman meditasi yang dialami oleh para praktisi di vihara Dhammadipa Arama di Batu.
To analyze the meditation experiences experienced by practitioners at the Dhammadipa Arama temple in Batu.
Untuk menilai implikasi meditasi terhadap keseimbangan mental dan mengukur dampak meditasi terhadap aspek-aspek keseimbangan mental.
To assess the implications of meditation on mental balance and measure the impact of meditation on aspects of mental balance.
Manfaat Penelitian
Research Benefits
Manfaat Teoritis
Theoretical Benefits
Secara penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk bahan penelitian dan mengetahui makna pesan keagamaan dalam sebuah peribadatan yang menuai dengan berbagai kritikan, problematika, dan kontroversi baik dari segi nilai-nilai kepercayaan dan keagamaan yang sebagaimana mestinya di percaya orang-orang dalam hidup. Maka melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan dan pembahasan yang dapat menambah wawasan mengenai bagaimana keseimbangan meditasi serta implikasinya terhadap keseimbangan mental bagi umatnya.
This research is expected to be useful for research materials and to know the meaning of religious messages in a worship that reaps various criticisms, problems, and controversies both in terms of belief and religious values that should be believed by people in life. Therefore, through this research, it is hoped that it can be a reading and discussion material that can add insight into how meditation balance and its implications for mental balance for its people.
Manfaat Praktis
Practical Benefits
Secara praktis penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :
Practically this research is expected to be useful for:
Dapat menambah wawasan baru mengenai berbagai pengalaman meditasi untuk keseimbangan mental dari umatnya, dan mengenalkan kepada semua orang tentang peribadatan meditasi dalam agama budha yang berpengaruh pada setiap umatnya.
It can add new insights into various meditation experiences for the mental balance of its peopleand make everyone aware of the worship of meditation in Buddhism that affects each of its people.
Penelitian Terdahulu
Past Researchers
Untuk memperkuat landasan teoritis dan membandingkan hasil penelitian, beberapa studi terdahulu yang relevan dengan tema Meditasi serta Implikasinya terhadap keseimbangan mental sebagai berikut :
To strengthen the theoretical foundation and compare the results of the research, some previous studies relevant to the theme of Meditation and its Implicationsfor Mental Balance are as follows:
Pertama, ”Samadhi Dalam Agama Budha dan Hindu” di tulis oleh Muhammad Abdul Malik ,Universitas Antasari banjarmasin ,2016. Penelitian menggunakan studi kepusatakaan dengan pembacaan yang reflektif dan kritis. fokus utama penelitian ini adalah menjelaskan konsep samadhi/meditasi menurut dua agama hindu dan budha hanya berfokus pada tata cara meditasi, namun sang peneliti hanya melihat dari segi data kepustakaan dan tidak terjun langsung ke lapangan. perbedaanya dengan hal yang ingin di teliti oleh peneliti adalah mengetahui pengaruh dalam keseimbangan mental, dan peneliti akan meneliti dalam segi observasi lapangan.6
First, "Samadhi in Buddhism and Hinduism" was written by Muhammad Abdul Malik, Antasari University Banjarmasin, 2016.The research uses a study of poverty with reflective and critical reading.The main focus of this study is to explain the concept of samadhi/meditation according to two Hindu and Buddhist religions only focusing on meditation procedures, but the researcher only looks at the literature data and does not go directly into the field. The difference with what the researcher wants to research is to know the influence on mental balance, and the researcher will research in terms of field observation.6 The Gospel of Jesus
Kedua, Penelitian ditulis oleh Mukhtar 2025 yang berjudul : “Doa Dalam Agama Hindu dan Budha”, dari Skripsi, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2025. Penelitian menggunakan studi kepusatakaan. penelitian ini menuju pada fokus pembahasan menguraikan makna do’a dalam agama budha yang mana salah satu cabang meditasi di agama budha. Peneliti menggunakan studi kepusatakaan. Sehingga mudah bagi pembaca untuk memahami konsep doa dan tata cara dalam agama budha Namun, peneliti tidak mengklarifikasi secara detail semua jenis meditasi dan pengaruhnya terhadap keseimbangan mental setiap orangnya.7
Second, the research was written by Mukhtar2025 entitled: "Prayer in Hinduism and Buddhism" from thesis, Sultan Syarif Kasim State Islamic University, Riau, 2025. The research uses a poverty study. This research focuses on the discussion of describing the meaning of prayer in Buddhism, which is one of the branches of meditation in Buddhism. The researcher used a study of the chaos. So it is easy for the reader to understand the concept of prayer and rituals in Buddhism. However, the researcher does not clarify in detail all types of meditation and their effect on the mental balance of each person.7
Ketiga, Penelitian ditulis oleh Siana Dewi Kartika 2004 “Pengaruh Meditasi Anapanasati Terhadap Pengelolaan Emosi Pada Mahasiswa Masa Dewasa Awal”, dari Thesis Universitas Surabaya, Penelitian menggunakan studi kepustakaan, dalam penelitian ini mengkaji pengaruh meditasi anapanasati terhadap pengelolaan emosi pada mahasiswa masa dewasa awal, pentingnya pengelolaan emosi dalam aktivitas individu, terutama bagi mahasiswa dengan pengelolaan emosi yang rendah. Penelitian ini menggunakan meditasi anapanasati sebagai metode untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan emosi. Meskipun hasil analisis statistik menunjukkan bahwa meditasi anapanasati tidak berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan emosi, subjek eksperimen merasakan manfaat pribadi, seperti perasaan tenang, sabar, dan kemampuan yang lebih baik dalam mengendalikan emosi setelah mengikuti latihan meditasi. Hambatan yang dihadapi selama meditasi, seperti rasa bosan dan sulit berkonsentrasi, juga diidentifikasi sebagai faktor yang mempengaruhi hasil.8
Third, the research was written by Siana Dewi Kartika 2004 "The Effect of Anapanasati Meditation on Emotional Management in Early Adult Students" from the University of Surabaya Thesis The research uses a literature study, in this study examines theimpact of the editing of anapanasati tFacing themanagement of the motion of the student , the importance of managing emotions in individual activities, especially for students with low emotional management. This study uses anapanasati meditation as a method to improve the ability to manage emotions. Although the results of statistical analysis showed that anapanasati meditation had no significant effect on emotion management, the experimental subjects experienced personal benefits, such as feelings of calmness, patience, and better ability to control emotions after following the meditation practice. Obstacles encountered during meditation, such as boredom and difficulty concentrating, were also identified as factors affecting the outcome.8 The Gospel of Jesus
Keempat, Penelitian di tulis oleh Wisjaya Mastiono 2015 “Pembuatan Aplikasi Video Panduan untuk Puja Bakti Agama Budha Theravada”dari thesis Universitas Surabaya, Penelitian menggunakan studi kepusatakaan. Dalam penelitian ini aplikasi ini menunjukan bahwa aplikasi memang mampu membantu umat Buddha Theravada dalam memahami cara melakukan namakara, cara dan macam meditasi. Namun peneliti tidak menjelaskan secara detail dampak dan pengaruh dari meditasi tersebut, sehingga belum bisa diterima oleh pembacanya.9
Fourth, the research was written by Wisjaya Mastiono 2015 "The Making of Guide Video Application for the Theravada Buddhist Devotional Puja" from the thesis of the University of Surabaya, Research using a feasibility study.In this study, this application shows that the application is indeed able to help Theravada Buddhists in understanding how to do namakara, how and types of meditationsi. However, the researcher did not explain in detail the impact and influence of the meditation, so it could not be accepted by the reader.9
Kelima, Penelitian ini di tulis oleh Erlina Thendean 2001 “Analisa Kebutuhan Psikologis pada Kaum Biarawan Biarawati Buddhis Maitreya” dari thesis Universitas Surabaya, Penelitian deskriptif-kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus, Penelitian ini menjelaskan profil kebutuhan kaum biarawan-biarawati Buddhis dan menganalisa psikologi setiap individu. Namun peneliti tidak meneliti mental mereka sehingga belum bisa dipahami sepenuhnya.10
Fifth, this research was written by Erlina Thendean 2001 "Analysis of Psychological Needs in Maitreya Buddhist Nuns" from the thesis of the University of Surabaya, Descriptive-qualitative research using the case study method, This research explainsthe profile of the needs of Buddhist monks and analyze the psychology of each individual. However, researchers did not examine their mentality so it cannot be fully understood.10 The Gospel of Jesus Christ
Kerangka Teori
Theoretical Framework
Kerangka teori adalah suatu metode untuk meneliti suatu masalah dan menarik kesimpulan, yang terdiri dari pengetahuan-pengetahuan dari berbagai bidang. Untuk melengkapi penelitian ini, peneliti perlu mengembangkan kerangka teori yang dapat membantu peneliti sendiri dengan bimbingan psikologis sebagai berikut.11
A theoretical framework is a method for researching a problem and drawing conclusions, consisting of knowledge from various fields. To complete this research, the researcher needs to develop a theoretical framework that can help the researcher himself with the following psychological guidance.11 The Gospel of Jesus Christ
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis umat/jamaah budha dalam segi peribadatannya yakni mengenai meditasi . Pendekatan ini merupakan pendekatan studi agama yang menggunakan teori dan metode dari psikologi untuk memahami pengalaman, perilaku, dan keyakinan keagamaan individu dan kelompok. Fokus utamanya adalah bagaimana agama mempengaruhi kehidupan mental, emosi, serta perilaku seseorang, serta bagaimana faktor-faktor psikologis tertentu mempengaruhi keyakinan dan praktik agama.
This study aims to analyze Buddhist people/worshippers in terms of their worship, namely meditation. This approach is an approach to the study of religion that uses theories and methods from psychology to understand the religious experiences, behaviors, and beliefs of individuals and groups. The main focus is on how religion affects a person's mental life, emotions, andbehavior, as well as how certain psychological factors affect religious beliefs and practices.
Kajian antropologi adalah studi ilmiah mengenai manusia, baik dari segi biologis maupun budaya . Antropologi merupakan disiplin ilmu yang mencoba memahami manusia secara holistik, termasuk aspek fisik, sosial, budaya, dan linguistik. Peneliti memilih metode pendekatan Antropologi, karena lebih tepat untuk mendapatkan domain yang kemudian di kupas lebih dalam sehingga menghasilkan pemahaman yang konkrit tentang hakikat kulturasi peribadatan meditasi budha yang akan di teliti oleh peneliti.12
The study of anthropology is the scientific study of humans, both from a biological and cultural perspective. Anthropology is a discipline that tries to understand humans holistically, including physical, social, cultural, and linguistic aspects. The researcher chose the Anthropological approach method, because it is more appropriate to get a domain that is then peeled deeper so as to produce a concrete understanding of the essence of the culture of Buddhist meditation worship that will be researched by the researcher.12 The Gospel of Jesus Christ
Kajian ini berusaha menjembatani antara keyakinan religius dan kesehatan mental dalam identitas kehidupan spiritual jamaah. akulturasi peribadatan budha vihara dhammadipa arama merupakan dasar penelitian yang akan di kaji dengan berbagai latar belakang peribadatan budha vihara dhammadipa arama akulturasi ini melibatkan proses adaptasi dan integrasi elemen-elemen budaya lokal ke dalam konteks agama budha.
This study seeks to bridge the gap between religious beliefs and mental health in the identity of the spiritual life of pilgrims. ACulture of Buddhist Worship of Dhammadipa Arama Vihara is the basis of research that will be studied with various backgrounds of Buddhist worship of Dhammadipa AramaAkUlturasi involves the process of adaptation and integration of local cultural elements into the context of Buddhism.
Proses di mana unsur-unsur budaya yang berbeda berinteraksi dan saling mempengaruhi, menghasilkan bentuk-bentuk baru yang menggabungkan elemen-elemen dari kedua budaya tersebut. akulturasi memungkinkan praktik keagamaan untuk lebih relevan dan diterima dalam konteks budaya lokal, menjembatani gap antara budaya asli dan agama baru beserta reverensinya.13
The process by which elements of different cultures interact and influence each other, resulting in new forms that combine elements from both cultures. Acculturation allows religious practices to be more relevant and accepted in the context of local cultures, bridging the gap between indigenous and new religions and their reverence.13 The Gospel of Jesus Christ
Dan Sejarah Penyebaran Budha di Jawa Timur Meneliti sejarah masuknya agama Budha ke Jawa Timur, termasuk metode penyebaran dan adaptasi awal. Serta Kondisi Sosial dan Budaya Jawa Timur Mengidentifikasi karakteristik budaya dan sosial masyarakat Jawa Timur yang mempengaruhi praktik peribadatan Budha.
And the History of the Spread of Buddhism in East Java Examining the history of the entry of Buddhism into East Java, including the methods of spread and early adaptation. As well as the Social and Cultural Conditions of East Java Identifying the cultural and social characteristics of the people of East Java that affect the practice of Buddhist worship.
Masalah keagamaan merupakan fenomena yang sering terjadi didalam kehidupan seseorang. Dan masalah tersebut menjadi salah satu hal yang dapat dikatakan sebagai dari kehidupan. Dan fenomena permasalahan dalam keagamaan, menjadi pola perilaku manusia yang dapat di Tarik kedalam sebuah kajian melalui pendekatan Antropologi. Hal tersebut memperhatikan pola-pola yang berkaitan dengan perilaku dalam tatanan nilai-nilai yang dianut oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Religious problems are a phenomenon that often occurs in a person's life. And this problem is one of the things that can be said to be from life. And the phenomenon of problems in religion, becomes a pattern of human behavior that can be drawn into a study through an anthropological approach. It pays attention to patterns related to behavior in the order of values embraced by humans in daily life.
Metode Penelitian
Research Methods
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Approaches and Types of Research
Metode penelitian adalah suatu cara yang ilmiah dalam mendapatkan data untuk tujuan dan kegunaan tertentu. Sehingga metode penelitian ini sangat penting agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan apa yang diinginkan. dalam proses ini terdapat beberapa elemen yang termasuk didalam metode penelitian yaitu: Jenis Penelitian, Obyek penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa data dan setelah data terkumpul semua akan di lanjutkan dengan metode deskriptif, analisis dan kritik.14
Research methods are a scientific way of obtaining data for specific purposes and uses. So this research method is very important in order to get results that are in accordance with what is desired. In this process there are several elements included in the research method, namely: Type of Research, Research Object, Data Collection Technique, and Data Analysis Technique and after the data is collected, all will be continued with descriptive methods, analysis and criticism.14 The Gospel of Jesus Christ
Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, yaitu penelitian yang berfokus pada pemaparan realitas sosial berdasarkan data empiris yang dikumpulkan dari lapangan. Tujuan utama dari jenis ini bukan untuk menguji hipotesis, tetapi untuk memahami dan menafsirkan makna sebuah fenomena dari perspektif subjek yang mengalaminya secara langsung.
The type of research used is descriptive qualitative, which is research that focuses on the presentation of social reality based on empirical data collected from the field. The main purpose of this type is not to test hypotheses, but to understand and interpret the meaning of a phenomenon from the perspective of the subject who experiences it directly.
Lokasi penelitian
Research location
Penelitian ini dilakukan di Vihara Dhammadipa Arama Batu mencakup pemahaman mendalam tentang praktik keagamaan, pengaruh ajaran Buddha terhadap masyarakat, serta analisis kegiatan meditasi. Penelitian ini bertujuan untuk menggali makna dan dampak spiritual yang dirasakan oleh para pengunjung dan praktisi di vihara tersebut.
This research conducted atDhammadipa Arama Batu Temple includes an in-depth understanding of religious practices, the influence of Buddhism on society, as well as an analysis of meditation activities. This research aims to explore the meaning and spiritual impact felt by visitors and practitioners in the temple.
Subjek penelitian
Research subjects
Subjek dalam penelitian ini menggunakan Teknik purposive sampling, yaitu pemilihan informan berdasarkan pertimbangan tententu, seperti keterlibatan aktif dalam misa inkulturatif dan pemahaman terhadap proses inkulturasi.
The subjectsin this study used the purposive sampling technique, which is the selection of informants based on certain considerations, such as active involvement in the inculturative mass and understanding of the inculturation process.
Subjek atau informan dalam penelitian :
Subjects or informants in the study:
Bikhu yang bertanggung jawab atas tempat peribadatan
The monk who is in charge of the place of worship
Samanera sebagai murid dari Bikhu
Samanera as a disciple of the Bikhu
Vihara sebagai objek tempat untuk melakukan meditasi
Temples as objects of meditation
Tripitaka sebagai media untuk melakukan penelitian bagaimana meditasi dalam agama budha.
Tripitaka as a medium to conduct research on how meditation in Buddhism.
Teknik pengumpulan data
Data collection techniques
Karena penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan model deskriptif, maka untuk memperoleh data yang mendalam digunakan beberapa teknik pengumpulan data. Pertama, dilakukan wawancara mendalam dengan format semi-terstruktur dan pertanyaan terbuka, yang bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman, pemaknaan, serta pandangan para informan mengenai praktik inkulturasi budaya dalam liturgi. Kedua, diterapkan metode observasi partisipatif,15 di mana peneliti secara langsung terlibat dalam meningkatkan keterlibatan umat dalam praktik keagamaan perayaan Waisak terkait dengan praktik meditasi untuk memperoleh pemahaman spiritual. Ketiga, studi dokumentasi, yaitu pengumpulan dan telaah terhadap berbagai dokumen yang relevan, seperti Menganalisis teks-teks suci seperti Tripitaka, mengkaji buku yang membahas gama budha dari berbagai perspektif serta bahan tertulis lainnya yang dapat memperkuat temuan dan memberikan gambaran historis maupun praktis mengenai inkulturasi yang berlangsung.
Because this study uses a qualitative approach with a descriptive model, several data collection techniques are used to obtain in-depth data. First, in-depth interviews were conducted in a semi-structured format and open-ended questions, which aimed to explore the experiences, meanings, and views of the informants regarding the practice of cultural inculturation in liturgy. Second, participatory observation methods are applied,15 in which researchers are directly involved innature to increase the involvement of the people in religious practices and Vesak celebrations related to the practice of meditation to gain spiritual understanding.Third, documentation studies, namely the collection and study of various relevant documents, such as analyzing sacred texts such as the Tripitaka, studying books that discuss Buddhist religion from various perspectives, and other written materials that can strengthen the findings and provide a historical and practical picture of the inculturation that takes place.
Teknik Analisis Data
Data Analysis Techniques
Dalam penelitian ini, Teknik analisis data yang dilakukan secara kualitatif dengan mengacu pada model analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman. Proses analisis dilakukan sejak data mulai dikumpulkan, berlangsung selama proses pengumpulan, hingga setelah seluruh data diperoleh. Analisis ini melibatkan tiga langkah utama yang bersifat saling berhubungan dan berlangsung secara siklus.16 Pertama adalah reduksi data, yaitu proses menyeleksi, menyederhanakan, dan memfokuskan data mentah dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi ke dalam kategori yang relevan dengan fokus penelitian. Reduksi ini bertujuan untuk menyaring informasi yang penting serta mengeliminasi data yang tidak sesuai. Kedua, penyajian data dilakukan dalam bentuk narasi deskriptif yang tertata secara sistematis, disertai dengan kutipan langsung, tabel, atau matriks tematik yang memudahkan pemahaman terhadap pola atau makna yang muncul dari temuan lapangan. Ketiga, dilakukan penarikan kesimpulan dan verifikasi, yakni merumuskan interpretasi dari keseluruhan data yang telah dianalisis untuk menemukan makna mendalam terkait praktik inkulturasi budaya Jawa dalam perayaan Waisak. Penarikan kesimpulan ini terus diverifikasi melalui pengecekan silang antar data (triangulasi) agar diperoleh hasil yang valid dan dapat di pertanggung jawabkan secara ilmiah.17
In this study, data analysis techniques were carried out qualitatively by referring to the interactive analysis model developed by Miles and Huberman. The analysis process is carried out from the time the data is collected, takes place during the collection process, until after all the data is obtained. This analysis involves three main steps that are interconnected and take place in a cyclical manner.16 The first is data reduction, which is the process of selecting, simplifying, and focusing raw data from interviews, observations, and documentation into categories relevant to the focus of the research. This reduction aims to filter out important information and eliminate inappropriate data. Second, the presentation of data is carried out in the form of a descriptive narrative that is systematically organized, accompanied by direct quotations, tables, or thematic matrices that facilitate understanding of patterns or meanings that emerge from field findings. Third, conclusions are drawn and verified, namely formulating an interpretation of all the data that has been analyzed to find a deep meaning related to the practice of inculturation of Javanese culture in the celebrationof Vesak. The conclusion is continuously verified through cross-checking between data (triangulation) in order to obtain valid results that can bescientifically accountable.17 The Gospel of Jesus Christ
Keabsahan Data
Data Validity
Untuk menjamin keabsahan data dalam penelitian kualitatif ini, digunakan beberapa teknik validasi yang sesuai dengan pendekatan naturalistik. Teknik utama yang digunakan adalah triangulasi, yaitu pengecekan silang dari berbagai sumber data, teknik pengumpulan data, serta waktu pengumpulan data. Triangulasi sumber dilakukan dengan membandingkan informasi dari berbagai informan, seperti bikhu, tim penyelenggara event peribadatan, dan umat. Triangulasi teknik melibatkan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi yang saling melengkapi satu sama lain. Selain itu, dilakukan juga member check, yaitu proses mengonfirmasi data atau hasil interpretasi kepada informan untuk memastikan kebenaran dan kesesuaian makna yang dipahami oleh peneliti dengan apa yang dimaksud oleh narasumber. Teknik audit trail atau pelacakan dokumen digunakan untuk menelusuri kembali proses pengumpulan dan analisis data sebagai bentuk akuntabilitas ilmiah.18
To ensure the validity of the data in this qualitative research, several validation techniques were used in accordance with the naturalistic approach. The main technique used is triangulation, which is cross-checking from various data sources, data collection techniques, and data collection time. Source triangulation is carried out by comparing information from various informants, such as nuns, worship event organizers, and ummah. Triangulation techniques involve interviews, observations, and documentation studies that complement each other. In addition, member checks are also carried out, which is the process of confirming data or interpretation results to informants to ensure the truth and suitability of the meaning understood by the researcher with what the source means. Trail audit techniques or document tracking are used to trace the process of data collection and analysis as a form of scientific accountability.18 The Gospel of Jesus Christ
Etika Penelitian
Research Ethics
Penelitian dalam kasus ini dilakukan dengan sepenuhnya memperhatikan prinsip-prinsip etika penelitian kualitatif. Peneliti menjamin bahwa setiap informan telah mendapatkan penjelasan mengenai tujuan, manfaat, dan prosedur studi yang mencakup, memberikan persetujuan informasi, baik secara lisan maupun tertulis, sebelum wawancara berlangsung.19 Privasi dan kerahasiaan identitas informan sepenuhnya dilindungi dengan menyamarkan nama atau rincian pribadi responden dalam laporan penelitian.20 Selain itu, peneliti tidak menggunakan bentuk paksaan apapun saat mengumpulkan data dan bekerja keras untuk membangun hubungan saling percaya dengan informan. Hal ini juga diperhatikan ketika berurusan dengan sensitivitas budaya dan agama karena subyek penelitian ini berada dalam praktik meditasi budha dalam pengaplikasiannya terhadap masayarakat setempat sehingga ada pendekatan yang dengan hati-hati menghormati nilai-nilai spiritual dan tradisi yang mendalam yang dipegang oleh masyarakat.
The research in this case was carried out with full attention to the ethical principles of qualitative research. The researcher guarantees that each informant has received an explanation of the objectives, benefits, and procedures of the study which includes, giving consent to the information, either verbally or in writing, before the interview takes place.19 The privacy and confidentiality of informant identities are fully protected by disguising the respondents' names or personal details in the research report.20 In addition, researchers did not use any form of coercion when collecting data and worked hard to build a relationship of mutual trust with informants. This is also considered when dealing with cultural and religious sensitivities because the subject of this study is in the practice of Buddhist meditation in its application to the local community so that there is an approach that carefully respects the deep spiritual values and traditions held by the community.
Sistematika Pembahasan
Discussion Systematics
Penelitian ini disusun kedalam empat bab yang berkaitan secara sistematis, setiap bab memiliki fokus pembahasan tersendiri yang mendukung pemahaman menyeluruh terhadap penelitian. Adapun urutannya sebagai berikut:
This research is organized into four related chapters systematically, each chapter has its own focus on discussion thatsupports a comprehensive understanding of the research. The order is as follows:
Bab pertama, menguraikan hal-hal yang mendasari penelitian, meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penelitian terdahulu, kerangka teori, metode penelitian, serta sistematika pembahasan.
The first chapter describes the underlying matters of research, including the background of the problem, problem formulation, research objectives, benefits of research, previous research, theoretical framework, research methods, and the systematics of discussion.
Bab kedua, berisi tentang uraian teoritis dan deskriptif mengenai konsep-konsep utama yang relevan dengan fokus penelitian. Penjelasan mencakup meditasi dan dampak implikasinya serta faktor penyebabnya, definisi dan makna meditasi, fungsi dan tata cara meditasi, serta profil Vihara Dhammadipa Arama, Batu, termasuk sejarah, struktur organisasi, kegiatan peribadatan, dan praktik meditasi yang dijalankan.
The second chapter contains a theoretical and descriptive description of the main concepts relevant to the focus of the research. The explanation covers meditation and its implications and causative factors, the definition and meaning of meditation, the function and procedures of meditation, and the profile of the Dhammadipa Arama Vihara, Batu, including the history, organizational structure, worship activities, and meditation practices carried out.
Bab ketiga, bab ini merupakan inti dari penelitian yang menyajikan data lapangan mengenai. Selain itu, makna serta dampak dari proses meditasi tersebut bagi umat dan masyarakat.
The third chapter of this chapter is the core of the research that presents field data on. In addition, the meaning and impact of the meditation process for the people and society.
Bab keempat, berisikan kesimpulan dan juga saran dari penyusunan penelitian yang telah peneliti lakukan.
The fourth chapter contains conclusions and also suggestions from the preparation of research that the researcher has done.
Daftar Pustaka
Bibliography
anaya, dinda. “MAKNA AJARAN MEDITASI AGAMA BUDDHA DALAM MEMBANGUN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (STUDI WEEKEND MINDFUL RELAXATION VIHARA PADEPOKAN DHAMMADIPA ARAMA DI BATU MALANG).” INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI, 2024.
Anna, Mother. "THE MEANING OF BUDDHIST MEDITATION TEACHINGS IN BUILDING RELIGIOUS HARMONY (STUDY OF WEEKEND MINDFUL RELAXATION OF PADEPOKAN DHAMMADIPA ARAMA TEMPLE IN BATU MALANG)." KEDIRI STATE ISLAMIC RELIGIOUS INSTITUTE, 2024.
Astuti, Dewi. “Meta-Analisis Praktik Meditasi Untuk Kesehatan Mental.” Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha Smaratungga, 2024, 423–29.
Astuti, Dewi. "A Meta-Analysis of Meditation Practices for Mental Health." Smaratungga College of Buddhist Sciences, 2024, 423–29.
Bogdan, Robert. Qualitative Research for Education An Introduction to Theories and Methods. Boston, Pearson 2007, 2007.
E. Levy, Charles. “Transforming mental health and rehabilitation care for rural veterans” 57 (Februari 2018): 20–26.
J. W, Creswell. Research Design: Qualitative, Quantitative and Mixed Methods Approaches. Canadian Center of Science and Education, 2014.
Kartika, Siana Dewi. “Pengaruh Meditasi Anapanasati Terhadap Pengelolaan Emosi Pada Mahasiswa Masa Dewasa Awal.” Universitas Surabaya, 2004.
Kartika, Siana Dewi. "The Effect of Anapanasati Meditation on Emotion Management in Early Adulthood." University of Surabaya, 2004.
Koentjaraningrat. Pengantar Antropologi. jakarta: jakarta, rinekacipta, 2004.
Koentjaraningrat. Introduction to Anthropology. Jakarta: Jakarta, Rinekacipta, 2004.
Kumar, Gyanendra. “Soft Tissue Applications of Er,Cr:YSGG Laser in Pediatric Dentistry,” 1 Juni 2017, 188–92.
Kuntowijoyo. Akulturasi Budaya: Teori dan Praktik. yogyakarta: Yogyakarta: Tiara Wacana, 2003.
Kuntowijoyo. Cultural Acculturation: Theory and Practice. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2003.
Lincoln, Ego G. Guba, Yvonna. Naturalistic Inquiry. SAGE, 1985, 1985.
Malik, Muhammad Abdul. “Samadhi menurut Agama Hindu dan Budha.” IAIN Antasari, 2016.
Malik, Muhammad Abdul. "Samadhi according to Hinduism and Buddhism." IAIN Antasari, 2016.
masyito, siti hazar. “Meningkatkan Ketenangan Spiritual dan Jiwa Keagamaan Melalui Metode Meditasi : Tinjauan Psikologi Agama.” jurnal kajian pendidikan kajian islam 4 (1 Januari 2025).
Yours truly, Siti Hazar. "Enhancing Spiritual Tranquility and Religious Soul Through Meditation Methods: A Review of Religious Psychology." Journal of Islamic Studies Education 4 (January 1, 2025).
Miles, Mathew B. Qualitative Data Analysis: An Expanded Sourcebook. ilustrated, reprint ed. SAGE, 1994, 1994.
Mukhtar. “Doa Dalam Agama Hindu dan Budha.” UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU., 2025.
Mukhtar. "Prayer in Hinduism and Buddhism." SULTAN SYARIF KASIM STATE ISLAMIC UNIVERSITY, RIAU., 2025.
Neuman Lawrence, William. Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches Always Learning Pearson Custom Library. 7, ilustrated ed. Pearson Education, 2013, 2014.
p, spradley james. participant observation. new york: new york: holt, rinehart and winston, 1980.
sari, anita. Dasar-dasar Metodologi Penelitian. Jakarta, 2020.
Sari, Anita. Basics of Research Methodology. Jakarta, 2020.
sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. bandung: alfabeta, 2017.
Suggestion. Quantitative, Qualitative, and R&D Research Methods. Bandung: Alfabeta, 2017.
Thendean, Erlina. “Analisa Kebutuhan Psikologis pada Kaum Biarawan Biarawati Buddhis Maitreya.” Thesis universitas, Universitas surabaya, 2001.
Thendean, Erlina. "Analysis of Psychological Needs in Maitreya Buddhist Nuns." University thesis, University of Surabaya, 2001.
Wisjaya, Mastiono. “Pembuatan Aplikasi Video Panduan untuk Puja Bakti Agama Budha Theravada.” Universitas Surabaya, 2015.
Wisjaya, Mastiono. "Creation of a Guide Video Application for the Puja of Theravada Buddhist Devotion." University of Surabaya, 2015.
BAB I : PENDAHULUAN
CHAPTER I : INTRODUCTION
A. Latar Belakang Masalah
A. Background of the Problem
B. Rumusan Masalah
B. Problem Formulation
C. Tujuan Penelitian
C. Research Objectives
D. Manfaat Penelitian
D. Benefits of Research
E. Penelitian Terdahulu
E. Previous Research
F. Kerangka Teori
F. Theoretical Framework
G. Metode Penelitian
G. Research Methods
H. Sistematika Pembahasan
H. Systematics of Discussion
BAB II : TINJAUAN UMUM TENTANG Meditasi, Implikasi, dan Vihara Dhammadipa Arama Batu
CHAPTER II : OVERVIEW OF THE MEDITATIONOF THE IMPLICATIONS, AND THE Dhammadipa Arama Stone Vihara
Meditasi
Meditation
Definisi
Definition
Macam-macam dan Mafaatnya
As-macam and its benefits
Implikasi
Implication
Definisi dan Makna Implikasi
Definition and Meaning of Implications
Fungsi dan Manfaatnya
Its Functions and Benefits
Vihara Dhammadipa Arama Batu
Sejarah Pendirian Vihara dan Letak Geografisnya
History of the Establishment of the Vihara and Its Geographical Location
Susunan pengurus, kegiatan dan Ajaran yang dikembangkan di vihara tersebut
The composition of the management, activities and teachings developed in the monastery
Pengalaman meditasi dalam penerapan terhadap umat budha
Meditationexperience in the application of Buddhism
BAB III: Dampak meditasi serta implikasinya terhadap keseimbangan mental pada umat vihara Dhammadipa Arama Batu
CHAPTER III: The impact of meditation and its implications on mental balance on the people of the Dhammadipa Arama Batu monastery
A. Dampak meditasi terhadap umat di vihara dhammadipa arama
A. The impact of meditation on the people at the dhammadipa arama temple
Pelaksanaan dan tata cara meditasi di Vihara Dhammadipa Arama Batu
Implementation and procedures of meditation at Dhammadipa Arama Batu Vihara
Nilai dan makna meditasi dalam agama budha khususnya umat di Vihara Dhammadipa Arama Batu
The value and meaning of meditation in Buddhism, especially the ummah in Vihara Dhammadipa Arama Batu
B. Makna dan Implikasinya dalam keseimbangan mental umat budha
B. Its Meaning and Implications in the Mental Balance of Buddhists
Wujud terimplikasinya dalam keseimbangan mental umat
The implication of its implication in the mental balance of the ummah
Dampak implikasi terhadap masyarakat budha
Impact of implications on Buddhist society
BAB IV : PENUTUP
CHAPTER IV : CONCLUSION
A. Kesimpulan
A. Conclusion
B. Saran
B. Suggestion
C. Daftar Pustaka
C. Bibliography